Latest Products
AC TIDAK DINGIN KAMI TERIMA SERVICE 0818921321
1. AC tidak dingin karena kotor
AC yang kotor, baik pada bagian indoor AC maupun pada bagian outdoor AC akan mengurangi performa AC tersebut. Pada bagian indoor AC biasanya filter tertutup oleh debu pekat dan evaporator tertutup oleh lendir. Hal ini menyebabkan sirkulasi udara yang ditiupkan akan menjadi terhambat, dingin pada evaporator diserap oleh lendir dan lumut sehingga udara yang di tiupkan sangat kecil dan dingin nya berkurang. Ruangan akan menjadi tidak dingin atau lambat dingin.
Sedangkan pada bagian outdoor, AC yang kotor akan membuat kompresor menjadi cepat panas dan sering mati karena overheat. Efeknya tentu saja AC menjadi tidak dingin karena tidak ada yang memompa freon atau kurang dingin karena kompresor harus menurunkan suhu nya terlebih dahulu. Gejala AC tidak dingin karena masalah ini adalah angin yang di tiupkan indoor / outdoor AC lebih pelan dari yang biasanya. Disarankan untuk cuci AC secara rutin setiap 3 bulan sekali agar masalah ini terhindari.
2. AC tidak dingin karena kurang freon atau freon habis
Freon adalah medium dingin yang nanti akan dihembuskan oleh kipas pada bagian indoor AC. Jika freon pada AC kurang atau habis tentu saja menyebabkan AC tidak dingin. Hal ini juga menyebabkan kompresor cepat jebol karena overheat. Pada AC yang mengalami kurang freon juga akan terbentuk lapisan es. Jika lapisan es ini mencair saat AC dimatikan juga dapat menyebabkan terjadi kebocoran pada AC
Gejala AC tidak dingin karena masalah ini hanya dapat dilakukan dengan pengecekan melalui alat untuk mengukur tekanan freon / manifold.
3. AC tidak dingin karena sirkulasi freon tidak lancar
Jika freon yang diisikan ke kompresor bukan freon murni, baik itu karena kesalahan pemasangan atau kelalaian teknisi AC akan menyebabkan AC tidak dingin. Masing-masing AC menggunakan jenis freon yang berbeda dan tekanan freon yang berbeda pula. Sirkulasi freon yang tidak lancar juga dapat disebabkan oleh pipa yang bengkok / patah pada saat pemasangan.
Gejala ac tidak dingin karena pipa yang bengkok / patah dapat dilihat pada bagian pipa besar yang akan di selimuti es. Sedangkan jika ac tidak dingin karena freon bercampur oli dapat dites dengan membuang sedikit freon pada kompresor sambil di tampung pada sebuah wadah. Oli akan langsung terlihat pada wadah penampung tadi.
4. AC tidak dingin karena Running Kapasitor yang daya nya sudah kurang / habis
Running dan Starting Kapasitor pada AC berfungsi sebagai penggerak motor pada Kompresor yang nantinya akan memompa freon pada unit indoor. Tentu saja jika kapasitor tidak bekerja sebagaimana mestinya, freon pada AC anda tidak akan berjalan dan akibatnya AC menjadi tidak dingin.
5. AC tidak dingin disebabkan Ampere yang terlalu tinggi / mesin outdoor yang sudah terlalu tua
Ampere kompresor yang terlalu tinggi akan menyebabkan kompresor AC menjadi cepat panas. Akibatnya kompresor AC anda akan menjadi lebih sering berhenti untuk mendinginkan suhu kompresor. Proses pendinginan ruangan akan menjadi lebih lama atau tidak optimal.
6. AC tidak dingin disebabkan Pressure kompresor lemah
Jika terjadi masalah ini, AC akan berkurang dinginnya dikarenakan freon yang di pompakan oleh kompresor AC tidak optimal. Hal ini biasa terjadi pada kompresor AC yang sudah tua. Pressure kompresor yang lemah juga berdampak terhadap konsumsi listrik AC yang meningkat.
7. Kompresor mati total sehingga AC tidak dingin
Jika kompresor mati total, maka saat ac di gunakan tidak ada hawa dingin sama sekali dikarenakan kompresor yang bertugas untuk memompa freon tidak berfungsi
8. Kapasitas AC tidak sesuai dengan besar dan beban ruangan
Tiap-tiap AC memiliki kapasitas pendinginan yang berbeda tergantung PK AC tersebut. Besaran PK AC juga berbanding lurus dengan konsumsi listrik AC. Semakin besar ruangan tentu membutuhkan PK AC yang semakin besar.
Beban ruangan harus diperhitungkan juga. Ruangan yang memiliki banyak barang atau dihuni oleh banyak orang juga membutuhkan PK AC yang lebih besar. Jika PK AC tidak sesuai atau kurang dari yang dibutuhkan, proses pendinginan juga akan berlangsung lebih lama.
9. AC tidak dingin karena ruangan terpapar langsung sinar matahari atau sumber panas
Pengertian dingin adalah ketiadaan panas atau kalor. Jadi jika ruangan anda terpapar langsung sinar matahari atau sumber panas lainnya, otomatis dingin yang anda rasakan juga berkurang. AC anda juga akan bekerja lebih berat dalam mendinginkan ruangan tersebut.
Ada baiknya ruangan yang terpapar sinar matahari langsung dilapisi cat penahan panas pada bagian luarnya. Atau anda bisa mengakali dengan memasang tirai matahari / sun shade.
KOMPONEN DAN PRINSIP KERJA MESIN PENDINGIN informasi CV DEWA TEKNIK PERKASA TERIMA SERVICE 0818921321 - 081271625425
I. Komponen Mesin Pendingin
1.
Kompresor
Kompresor merupakan unit
tenaga dalam sistem mesin pendingin. Kompresor berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh bagian
kulkas Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah
tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem dan
menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah)
Ada 3 kerja yang
dilakukan oleh kompresor yaitu :
· Fungsi penghisap :
proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam
temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
· Fungsi penekanan :
proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur
dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada
temperatur yang tinggi.
· Fungsi pemompaan: proses
ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant
berdasarkan hisapan dan kompresi.
Gambar
2.
Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai alat
penukaran kalor ,menurunkan temperatur refrigran dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat
yang digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan.
Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke
temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi
mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Sejumlah
kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan keudara bebas dengan bantuan
kipas (fan motor). Kondensor ditempatkan didepan radiator yang
pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan
kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan
cara itu maka efek pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%. Agar
proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan
dilengkapi dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-sirip pipa kondensor
sangat penting agar perpindahan kalor refrigran tidak terganggu. Jika
sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan mesin pendingin menjadi kurang dingin.
3.
Filter (receiver drier)
Receiver
drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga
berisikan fiber dandesiccant (bahan pengering) untuk menyaring
benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Filter /
Reciever drier mempunyai 3 fungsi , yaitu menyimpan refrigerant, menyaring
benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak
bersirkulasi pada sistem mesin pendingin, dan memisahkan gelembung gas dengan
cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspans Receiver-drier menerima
cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan
disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver drier terdiri
dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant dialirkan
ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang
ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya
uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.
4.
Pipa Kapiler
Komponen
ini berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan bahan pendingin sebelum masuk ke
evaporator. Pipa kapiler dipasang setelah komponen filter dyer (strainer),dengan
dililitkan. Tujuan melilitkan pipa kapiler, agar pipa kapiler yang panjang jadi
pendek dan lebih simpel. Selain itu, agar terjadi perpindahan panas antara isi
pipa kapiler berupa cairan bahan pendingin dan uap di dalam pipa yang menuju ke
kompresor.
5. Evaporator
Zat
pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah
kembali menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap
panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa
evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan
kipas listrik (blower), supaya udara dingin juga dapat dihembus ke
dalam ruangan.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium
6.
Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor
7.
Thermostat
Jika
suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0°C maka akan
terbentuk pembekuan (frost)pada fin evaporator dan hal ini
menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas pendinginan menurun.. Untuk
mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar temperatur ruang dalam
kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats
dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan
pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa saluran masuk
evaporator. Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada
kompresor secara seri. Thermostat akan melepaskan magnetic
clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada
dibawah sekitar 1 C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan
kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4 C.
8.
Katup ekspansi
Tekanan
zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan
supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan
bentuk zat pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna
sebelum keluar evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang
katub ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka
dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur evaporator atau tekanan di dalam
sistem.
9.
Katup ekspansi jenis
Blok
Ruangan
di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif terhadap perubahan
temperatur pada evaporator. Bila temperatur evaporator rendah, tekanan cairan
di atas membran tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup saluran
masuk ke evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan temperatur evaporator
naik kembali. Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan
di atas membran akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong
ke bawah, saluran terbuka. Suhu evaporator turun kembali, demikian seterusnya.
10. Bahan Pendingin (Refrigerant)
Refrigerant
adalah zat yang mudah diubah
wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya.Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki
karakteristik yang berbeda
11. Fan motor
Fan motor atau kipas angin berguna
untuk menghembuskan angin.Pada mesin pendingin kulkas ada dua jenis fan
Ø Fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur ,dan buah ).
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur ,dan buah ).
Ø fan motor kondensor
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
12. Defrost Heater
Untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesin pendingin
kulkas. Hampir keseluruan kulkas
nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan pemanas ( heater ).
Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator. selain itu
pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan
rak penyimpan buah di bawah rak es.
II.
Prinsip Kerja Mesin Pendingin
A. Prinsip Kerja AC
Kompresor
AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan
fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor AC
dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor.
Di
bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari
refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan
kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya
kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang
diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan
didinginkan.
Pada
kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipa-pipa
evaporator.
Setelah
refrigent lewat kondensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase
cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini
refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase
cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini
refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase
ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga
refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi
sangat turun. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di
atas
Hal ini
secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator
relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada
kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke
fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses
ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang
dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan
didinginkan.
B.
Prinsip Kerja Kulkas
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang yang berada di dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang yang berada di dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).
Kedua jenis
kerja tersebut (cooling dan defrost) harus
bekerja baik secara bergantian agar proses pendinginan di dalam kulkas
berjalan optimal sebagaimana mestinya. Bila salah satu atau kedua jenis kerja
tersebut terganggu, maka performa kulkas akan menurun .
Kerja mendinginkan
Proses
pendinginan dalam kulkas hamper sama dengan proses pendinginan air conditioner.
Kita mulai dari hisapan kompresor. Dengan adanya aliran listrik maka
motor kompresor akan bekerja mengisap gas refrigeran yang bersuhu dan
bertekanan rendah dari saluran hisap (dan evaporator).
Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga menjadi
uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, gas tersebut ditekan
keluar oleh kompresor memasuki kondensor yang dingin. Gas
refrigeran yang panas dan bertekanan tinggi tersebut di dalam kondensor
akan didinginkan oleh udara di luar kulkas (panasnya berpindah dari
kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya turun (menjadi dingin)
mencapai suhu kondensasi (berkondensasi atau mengembun) dan wujudnya
berubah menjadi cair tetapi tekanannya tetap tinggi. Refrigeran cair yang
bertekanan tinggi (tetapi suhunya telah rendah) ini selanjutnya mengalir
kedalam penyaring (strainer dan drier). Refrigeran
cair kemudian memasuki pipa kapiler yang berdiameter kecil dan
panjang sehingga tekanannya turun drastis. Dari pipa kapiler,
refrigeran cair yang tekanannya sudah sangat rendah ini
kemudian memasuki ruang evaporator yang memiliki
tekanan yang rendah hingga vakum sehingga titik didihnya yang memang
ditakdirkan sudah rendah semakin bertambah rendah pula, oleh sebab
itu dia segera berubah wujud menjadi gas (menguap). Ketika berubah
wujud dari cair menjadi gas di dalam pipa evaporator yang
panjang dan berkelok-kelok itu, oleh sebab zat refrigeran memiliki kalor
laten penguapan yang besar (lagi-lagi karakteristik refrigeran memainkan
perannya yang penting!) maka dia memerlukan kalor laten yang besar pula dan
kalor (panas) ini diambilnya dari sekeliling evaporato ryaitu isi
kulkas. Kerja ini diperkuat oleh adanya daya hisap kompresor yang
menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan sehingga
bergerak melesat di sepanjang lorong panjang evaporator sambil mengambil
panas dari sekeliling evaporator dengan efek resultantenya adalah isi
kulkas menjadi dingin. Kemudian gas refrigeran memasuki akumulator. Eitt
... ternyata kadang-kadang ada juga refrigeran yang masih berwujud cairan
atau belum berubah menjadi gas. Akumulator akan memisahkan refrigeran antara
yang berbentuk gas dan yang masih berbentuk cairan. Hanya refrigeran yang
berwujud gas saja yang diperkenankan memasuki saluran hisap kemudian kembali ke
kompresor. Di dalam kompresor, refrigeran berbentuk gas akan dimampatkan
dan dipompakan lagi ke kondensor,begitu seterusnya proses ini berulang-ulang.
Kerja mencairkan es
(defrost)
Kalau
kerja mendinginkan (cooling) merupakan syarat mutlak yang harus
dilakukan lemari pendingin, maka kerja mencairkan es (defrost) merupakan
kerja pendukung yang sangat diperlukan kulkas agar berfungsi sebagaimana
mestinya. Bila defrost tidak bekerja maka bunga es akan
semakin banyak bertumpuk di luar pipa evaporator sehingga akhirnya daya
mendinginkan kulkas jauh berkurang dan kulkas tidak bisa mendinginkan
lagi.
Kerja defrost ada
2 jenis yaitu manual dan otomatis. Defrost manual banyak diterapkan pada lemari
es model lama dan sederhana, sedangkan defrost otomatis banyak diterapkan
pada lemari es masa kini. Kerja mencairkan es di evaporator dikerjakan
oleh defrost heater (pemanas listrik) yang dibantu oleh
alat-alat listrik yang kecil-kecil yang membentuk
rangkaian listrik dengan berbagai variasi rangkaian (tergantung
merek kulkas) tetapi prinsip kerjanya sama yaitu mengatur waktu
(saat) pendinginan dan pencairan es secara bergantian agar tercapai
pendinginan yang optimal di dalam lemari es. Sirkuit listrik defrost cycles
bersama motor kompresor merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan
system kelistrikan pada sebuah kulkas. System kelistrikan kulkas merupakan bagian
yang cukup rumit dan paling sering mengalami gangguan/kerusakan yang
menyebabkan kulkas tidak berfungsi, tetapi kita dapat mudah memahami bila kita
telah mempelajarinya dengan seksama.
Ketika
steker kulkas dicolok pada stop kontak sumber listrik (tegangan PLN), maka
arus listrik segera mengalir ke control thermo (ceritanya ini
kulkas baru sehingga suhu kulkas masih panas dan kontak control
thermo sedang terhubung) lalu menuju defrost timer (kebetulan
pula terminal C dan B sedang terhubung) dan menyetrum kompresor. Arus
listrik PLN mengalir melalui kumparan utama kompresor, overload motor
protector, kembali ke sumbernya (PLN). Arus listrik PLN juga
mengaliri starter capacitor, kaki-kaki starter relay, kumparan
pembantu kompresor, overload motor protector, dan kembali ke
sumbernya. Kumparan pembantu membantu memberikan putaran awal pada
kompresor. Segera kompresor mulai bekerja dan
sayup-sayup terdengarlah desir getaran rotornya yang sedang berputar.
Kipas di dalam kulkas juga berputar. Body kompresor semakin panas pertanda
dia bekerja baik, body bagian belakang kulkas bila diraba juga terasa
hangat pertanda kondensor bekerja baik. Bila proses pendinginan evaporator berjalan
baik, isi kulkas semakin bertambah dingin. Bila beban kulkas besar karena isinya
banyak maka kompresor semakin lama berputar. Apabila kulkas telah dingin dan
suhu cut-off pengatur suhu telah tercapai maka kontaknya
membuka dan arus listrik terputus (off) sehingga kompresor berhenti
(beristirahat), juga kipas dan timer motor berhenti. Bila
suhu cut-on control thermo tercapai maka kontaknya menutup dan
kompresor, kipas dan timer motor bekerja kembali.
Oleh
kerja timer motor, maka pada suatu saat kontak C-B terbuka dan
kontak C-D terhubung sehingga kompresor dan kipas berhenti bekerja dan defrost
heater (pemanas listrik) mendapat aliran listrik dan mulai
panas, memanaskan evaporator sehingga bunga es di evaporator mencair,
airnya dialirkan ke bagian pembuangan di bagian belakang bawah kulkas. Timer
motor dapat tetap bekerja karena mendapat arus listrik dari sumbernya
(tegangan PLN) melalui control thermo (sedang cut-on),
C-A, thermo fuse dan kembali ke sumber listrik PLN.
Setelah
bunga-bunga es di evaporator mencair seluruhnya menjadi
air, perlahan-lahan temperatur di evaporator naik, bila temperaturnya sudah
mencapai 5o C maka bimetal yang berada di dalam defrost
thermostat mengalami perubahan bentuk sehingga kontaknya membuka,
akibatnya aliran listrik ke defrost heater terputus
dan defrost heater berhenti bekerja dengan akibat lebih jauh
adalah terhentinya proses mencairkan es di evaporator. Pada saat
ini kompresor belum bekerja karena timer motor (Tm) masih
harus menuntaskan kerjanya hingga + 15-30 menit (waktu
yang dibutuhkan untuk kontak C dan D berhubungan). Masih ada sisa waktu beberapa
menit menjelang kompresor bekerja kembali, sisa waktu ini dimanfaatkan
sebaik-baiknya untuk mengalirkan seluruh air ke tempat pembuangannya di bagian
belakang kulkas. Setelah itu kontak C-D membuka dan kontak C-B
berhubungan kembali sehingga motor kompresor mendapat arus listrik, terdengar
suara "klik" disusul suara berdesir yang berasal dari kompresor tanda
kompresor telah 'hidup' dan kipas juga hidup kembali. Proses pendinginan
kulkas (cooling cycles) dimulai kembali.
JENIS - JENIS KOMPRESSOR PADA MESIN PENDINGIN
1. Kompresor berdasarkan kerja positif
Pada kompressor perpindahan positif tekanan gas atau udara dapat bertambah dengan cara mengurangi volume gas yang dihisap masuk ke dalam silinder. Adanya gaya yang diberikan penyekat pada gas atau udara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tekanan yang akan memaksa gas atau udara tersebut keluar melalui katup buang.
Kompresor perpindahan positif terbagi menjadi 2, yaitu:
a. kompresor torak (Reciprocating compressor)
Kompresor torak merupakan salah satu jenis kompresor yang telah digunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Kecepatan alir masuknya dapat mencapai 100 hingga 10000 cfm (cubic feet per meter). Kompresor ini terdiri dari serangkaian penggerak mekanis seperti dalam rangkaian mekanis motor bakar. Terdapat kesamaan komponen-komponen utama antara kompresor torak dengan motor bakar diantaranya piston, batang penggerak, silinder piston, crank shaft, dan sebagainya. Prinsip kerja kompresor ini adalah sesuai dengan prinsip kerja motor bakar, dimana pada saat piston ditarik volume akan membesar, tekanan akan menurun. Pada saat tekanan menurun gas yang memiliki tekanan lebih tinggi akan memasuki ruangan melalui katup isap. Katup ini hanya berlaku satu arah. Karena itu katup tekan juga berfungsi untuk mencegah gas mengalir kembali ke kompresor. Kompresor torak tidak dapat melayani putaran tinggi, karena kompresor ini dapat menghasilkan gaya inersia akibat gerak bolak-baliknya. Sehingga dengan putaran yang sangat tinggi akan mengakibatkan gaya inersia yang sangat tinggi, hal ini akan menimbulkan getaran yang tinggi dan dapat memicu kerusakan komponen-komponen mekanis. Kompresor torak pada sistim pendingin.
b. kompresor rotari (Rotary compressor)
Kompresor putar dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi. Pada kompresor putar getaran yang dihasilkan relatif kecil dibandingkan dengan kompresor torak. Hal ini disebabkan sudu-sudu pada kompresor putar, yang merupakan elemen bolak-balik, mempunyai masa yang jauh lebih kecil daripada torak. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil dibandingkan dengan kompresor torak.
Ada beberapa jenis kompresor putar, salah satunya adalah kompresor sudu luncur. Kompresor sudu luncur mempunyai sebuah rotor yang memiliki sudu-sudu. Rotor ini berputar didalam sebuah stator berbentuk silinder. Rotor dipasang secara eksentrik terhadap stator. Sudu-sudu dipasang pada alur disekeliling rotor dan ditekan kedinding silinder oleh pegas didalam alur. Jika rotor berputar maka sudu akan ikut berputar sambil meluncur di permukaan didalam silinder. Atas dasar hal tersebut kompresor ini dinamakan kompresor sudu luncur.
2. Kompressor kerja dinamik
Kompresor dinamik bekerja dengan cara memindahklan energi pada sudu dengan dasar pembelokan aliran sehingga energi kinetik dalam kompresor akan bertambah seiring bertambahnya kecepatan alirannya. Proses ini berlangsung pada bagian yang bergerak yang disebut impeler.
Setelah melewati impeler, gas tersebut akan dilewatkan pada rumah kompresor yang berbentuk volut. Bentuk rumah kompresor ini akan menurunkan kecepatan aliran gas atau dengan kata lain mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
Berdasarkan arah alirannya, kompresor dinamik dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kompresor arah radial (Radial flow compressor)
Kompresor ini biasanya disebut kompresor sentrifugal. Pada kompresor jenis ini, gas meninggalkan impeler dengan arah tegak lurus sumbu poros kompresor. Ketika impeler berputar, gas dialirkan diantara sudu-sudu yang berputar dari sisi isap ke sisi tekan kemudian diarahkan ke bagian statis yang disebut difuser. Gas yang melewati difuser kecepatan alirannya akan diperlambat, kemudian energi aliran akan dikonversikan ke energi tekanan seiring dengan menurunnya kecepatan aliran. Semakin radial sudu kompresor semakin sedikit tekanan pada impeler dan makin besar konversi energi pada difuser.
b. Kompresor arah axial (Axial flow compressor)
Pada kompresor jenis ini gas meninggalkan impeler dengan arah sejajar dengan sumbu poros kompresor. Kompresor ini beroperasi pada kapasitas yang besar. Kompressor axial c. Kompresor arah Campuran (Mixed flow compressor) Pada kompresor jenis ini gas akan meninggalkan impeler dengan arah aliran miring/diagonal terhadap sumbu poros. Impeler pada kompresor ini membentuk sudut tertentu terhadap rotor.
3. Kompressor sentrifugal
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara.
4. Kompressor berdasarkan letak motornya
Klasifikasi kompressor berdasarkan letak motornya:
a. Kompresor Jenis Terbuka (Open Type Cmpressor)
Jenis kompresor ini terpisah dari tenaga penggeraknya masing-masing bergerak sendiri dalam keadaan terpisah. Tenaga penggerak kompresor umumnya motor listrik. Salah satu ujung poros engkol dari kompresor menonjol keluar, sebuah puli dari luar dipasang pada ujung poros tersebut. Melalui tali kipas puli dihubungkan dengan tenaga penggeraknya. Puli pada kompresor berfungsi sebagai roda gaya yang digunakan sebagai daun kipas untuk mendinginkan kondensor dan kompresor sendiri. Karena ujung poros engkol keluar dari rumah kompresor, maka harus diberi pelapis agar refigeran tidak bocor keluar.
Pada kompressor perpindahan positif tekanan gas atau udara dapat bertambah dengan cara mengurangi volume gas yang dihisap masuk ke dalam silinder. Adanya gaya yang diberikan penyekat pada gas atau udara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tekanan yang akan memaksa gas atau udara tersebut keluar melalui katup buang.
Kompresor perpindahan positif terbagi menjadi 2, yaitu:
a. kompresor torak (Reciprocating compressor)
Kompresor torak merupakan salah satu jenis kompresor yang telah digunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Kecepatan alir masuknya dapat mencapai 100 hingga 10000 cfm (cubic feet per meter). Kompresor ini terdiri dari serangkaian penggerak mekanis seperti dalam rangkaian mekanis motor bakar. Terdapat kesamaan komponen-komponen utama antara kompresor torak dengan motor bakar diantaranya piston, batang penggerak, silinder piston, crank shaft, dan sebagainya. Prinsip kerja kompresor ini adalah sesuai dengan prinsip kerja motor bakar, dimana pada saat piston ditarik volume akan membesar, tekanan akan menurun. Pada saat tekanan menurun gas yang memiliki tekanan lebih tinggi akan memasuki ruangan melalui katup isap. Katup ini hanya berlaku satu arah. Karena itu katup tekan juga berfungsi untuk mencegah gas mengalir kembali ke kompresor. Kompresor torak tidak dapat melayani putaran tinggi, karena kompresor ini dapat menghasilkan gaya inersia akibat gerak bolak-baliknya. Sehingga dengan putaran yang sangat tinggi akan mengakibatkan gaya inersia yang sangat tinggi, hal ini akan menimbulkan getaran yang tinggi dan dapat memicu kerusakan komponen-komponen mekanis. Kompresor torak pada sistim pendingin.
b. kompresor rotari (Rotary compressor)
Kompresor putar dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi. Pada kompresor putar getaran yang dihasilkan relatif kecil dibandingkan dengan kompresor torak. Hal ini disebabkan sudu-sudu pada kompresor putar, yang merupakan elemen bolak-balik, mempunyai masa yang jauh lebih kecil daripada torak. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil dibandingkan dengan kompresor torak.
Ada beberapa jenis kompresor putar, salah satunya adalah kompresor sudu luncur. Kompresor sudu luncur mempunyai sebuah rotor yang memiliki sudu-sudu. Rotor ini berputar didalam sebuah stator berbentuk silinder. Rotor dipasang secara eksentrik terhadap stator. Sudu-sudu dipasang pada alur disekeliling rotor dan ditekan kedinding silinder oleh pegas didalam alur. Jika rotor berputar maka sudu akan ikut berputar sambil meluncur di permukaan didalam silinder. Atas dasar hal tersebut kompresor ini dinamakan kompresor sudu luncur.
2. Kompressor kerja dinamik
Kompresor dinamik bekerja dengan cara memindahklan energi pada sudu dengan dasar pembelokan aliran sehingga energi kinetik dalam kompresor akan bertambah seiring bertambahnya kecepatan alirannya. Proses ini berlangsung pada bagian yang bergerak yang disebut impeler.
Setelah melewati impeler, gas tersebut akan dilewatkan pada rumah kompresor yang berbentuk volut. Bentuk rumah kompresor ini akan menurunkan kecepatan aliran gas atau dengan kata lain mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.
Berdasarkan arah alirannya, kompresor dinamik dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kompresor arah radial (Radial flow compressor)
Kompresor ini biasanya disebut kompresor sentrifugal. Pada kompresor jenis ini, gas meninggalkan impeler dengan arah tegak lurus sumbu poros kompresor. Ketika impeler berputar, gas dialirkan diantara sudu-sudu yang berputar dari sisi isap ke sisi tekan kemudian diarahkan ke bagian statis yang disebut difuser. Gas yang melewati difuser kecepatan alirannya akan diperlambat, kemudian energi aliran akan dikonversikan ke energi tekanan seiring dengan menurunnya kecepatan aliran. Semakin radial sudu kompresor semakin sedikit tekanan pada impeler dan makin besar konversi energi pada difuser.
b. Kompresor arah axial (Axial flow compressor)
Pada kompresor jenis ini gas meninggalkan impeler dengan arah sejajar dengan sumbu poros kompresor. Kompresor ini beroperasi pada kapasitas yang besar. Kompressor axial c. Kompresor arah Campuran (Mixed flow compressor) Pada kompresor jenis ini gas akan meninggalkan impeler dengan arah aliran miring/diagonal terhadap sumbu poros. Impeler pada kompresor ini membentuk sudut tertentu terhadap rotor.
3. Kompressor sentrifugal
Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor dinamis, yang tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara.
4. Kompressor berdasarkan letak motornya
Klasifikasi kompressor berdasarkan letak motornya:
a. Kompresor Jenis Terbuka (Open Type Cmpressor)
Jenis kompresor ini terpisah dari tenaga penggeraknya masing-masing bergerak sendiri dalam keadaan terpisah. Tenaga penggerak kompresor umumnya motor listrik. Salah satu ujung poros engkol dari kompresor menonjol keluar, sebuah puli dari luar dipasang pada ujung poros tersebut. Melalui tali kipas puli dihubungkan dengan tenaga penggeraknya. Puli pada kompresor berfungsi sebagai roda gaya yang digunakan sebagai daun kipas untuk mendinginkan kondensor dan kompresor sendiri. Karena ujung poros engkol keluar dari rumah kompresor, maka harus diberi pelapis agar refigeran tidak bocor keluar.
b. Kompressor jenis hermetic
Pada dasarnya compressor hermetik hampir sama dengan compressor semi hermetic, perbedaanya hanya terletak pada cara penyambungan rumah baja (compressor) dengan stator motor penggeraknya.
c. Kompressor jenis semi hermetic
Pada konstruksi semi hermetik bagian kompresor dan elektro motor masing-masing berdiri sendiri dalam keadaan terpisah. Untuk menggerakkan kompresor poros motor listrik dihubungkan dengan poros kompresornya langsung.
#dewateknikperkasa
====>> compressor